xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Manajemen & Analisis SWOT Dalam Pengembangan Diri Pemimpin



Mengenal diri sangat penting bagi seorang pemimpin. Menurut Grinder (1978) dengan mengenal diri, membantu seseorang membentuk konsep diri, yang pada akhirnya ia akan menjalani diri sebagaimana hasil refleksi diri secara tepat. Dengan mengenal diri, seseorang dapat mengendalikan dirinya sehingga menjadi terarah dan tersrtuktur dalam mencapai visi hidupnya. Mengenal konsep diri secara tepat membantu setiap individu untuk menenpatkan diri dalam interaksi sosial secara tepat dan strategis untuk mempengaruhi orang lain. Mengenal diri membantu Anda hidup dengan lebih bermakna dan terarah. Anda akan lebih mungkin menjalani kehidupan yang sesuai dengan tujuan dan impian Anda.

Artikel ini menggunakan prinsip manajemen dan analisis SWOT dalam pengembangan kepemimpinan dalam diri seseorang. manajemen berasal dari bahasa Inggris, yakni kata to manage dengan kata benda management yang berarti “pengelolaan”. Menurut Atmosudirjo (1982), manajemen merupakan pengendalian dan pemanfaatan sumber daya suatu perencanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan atau mencapai tujuan tertentu. Manajemen membantu manusia untuk mencapai tujuan individual dan atau komunal. Dengan manajemen manusia akan bekerja dengan efektif dan efesien. Selanjutnya analisis SWOT membantu manusia untuk mengenal kondisi lingkungan sekitar, untuk dimanfaatkan dalam mengambil sebuah keputusan strategis.

Manajemen dan analisis SWOT dapat membantu manusia untuk mengoptimalkan hidupnya lebih berkualitas. Penerapan manajemen dan analisis SWOT terkesan mekanis, karena terstruktur dan sistematis. Melihat bahwa manusia merupakan makluk organis yang dinamis. Untuk itu dalam penerapan manajemen dan analisis SWOT harus juga memperhitungkan intuisi dan estetika intrinsik dalam diri manusia.

Mengenal Manajemen dalam Kepemimpinan.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa manajemen merupakan sebuah upaya manusia untuk mengelola sumber daya disekitarnya secara terstruktur dan sistematis untuk mencapai tujuan manusia. Dalam pengertian lain, manajemen merupakan bentuk koordinasi dan integrasi dari berbagai sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk menyelesaikan tujuan.

Adapun prinsip dan fungsi manajemen menurut George R. Terry (2005) dalam bukunya Principles of Management, mengungkapkan bahwa ada empat prinsip manajemen, yakni Planning, Organizing, Actuacting, Controlling. Prinsip pertama adalah Perencanaan. Perencanaan merupakan aktivitas untuk menyusun secara terstruktur dan sistematis langkah-langkah yang akan dibuat untuk menuju pada tujuan atau sasaran tertentu. Dalam membuat rencana, tiap individu harus memperhitungkan kondisi internal dan eksternal (akan dibahas dalam analisis SWOT). Kondisi internal dan sumber daya merupakan potensi untuk melakukan usaha dan langkah-langkah strategis. Prinsip dalam membuat rencana yang sistematis adalah SMART. SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timely. Setelah melakukan analisis kondisi, maka selanjutnya buatlah rencana tindakan pengembangan diri dengan aktivitas yang terperinci dan detail. Aktivitas-aktivitas yang mendukung arah pada pencapaian sasaran pengembangan diri yang efektif. Kegiatan seperti belajar, bersosialisasi, dan membangun jaringan relasi kinerja dibuat sedetail mungkin dengan jelas dan terperinci. Aktivitas-aktivitas tersebut harus dibuatkan ukuran keberhasilan dan kegagalannya. Keberhasilan secara kuantitas, misalnya bisa membaca 2 buku dalam 1 minggu; manajemen waktu yang efektif; dan lainnya, serta keberhasilan secara kualitas, misalnya bisa terlibak aktif dalam diskusi; memiliki pemikiran yang kritis; dan lainnya, harus dapat diukur dengan baik. Tujuan dari pengukuran aktivitas pengembangan diri adalah agar terbentuk pribadi yang bertanggungjawab dan berkembang hari demi hari. Perencanaan yang dibuat juga harus dipastikan dapat dicapai. Karena memperhitungkan realitas sumber daya disekitar yang mungkin mendukung proses pengembangan diri. Rencana aktivitas harus realistik dan tidak terlalu berlebihan. Perencanaan harus memperhatikan aktivitas makan, istirahat dan relaksasi manusia. Sehingga tidak terkesan memaksa individu untuk berubah dalam waktu singkat. Berikutnya perencanaan harus relevan dengan tujuan pengembangan diri. Aktivitas harus mengarah pada rencana tahap-tahap atau waktu demi waktu pengembangan diri. Dan pada akhirnya perencanaan aktivitas harus menggunakan batas waktu sebagai bagian dari manajemen waktu (pengendalian waktu) dan juga saat untuk lakukan evaluasi. Buatlah rencana aktivitas harian dengan fromat evaluasi waktu yang sesuai. Tahap kedua adalah pengorganisasian. Pada tahap ini individu dapat memilih teman atau rekan dalam melakukan aktivitasnya. Ia dapat menentukan rekan belajar, rekan bersosialisasi, dan rekan dalam berjejaring untuk bersama-sama melakukan aktivitas yang telah direncanakannya. Selian itu individu juga dapat mengoptimalkan peran keluarga, komunitas masyarakat dan orang terdekatnya sebagai manusia di luar diri, yang dapat membantu pengembangan diri. Cari dan tentukan orang yang tepat untuk aktivitas yang tepat. Dengan demikian pengembangan diri akan berjalan optimal. Tahap berikutnya adalah pelaksanaan aktivitas. Dalam melaksanakan aktivitas, usahakan agar rencana dapat dilaksanakan secara tepat dan efektif. Hindari hal-hal yang diluar rencana. Sinergiskan peran-peran orang-orang yang akan menjadi mitra anda dalam melakukan aktivitas, sehingga sinkronisasi energi yang terbentuk mampu membentuk anda menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam pelaksanaan selalu ambil keputusan yang tepat sebagai ciri dari kepemimpinan diri anda. Dan terus berkordinasi dengan pihak diluar diri, untuk menambah kualitas output aktivitas anda. Tahap terakhir dalam manajemen adalah evaluasi. Tahap ini merupakan aktivitas untuk merefleksikan kembali aktivitas anda diukur kesesuaiannya dengan rencana yang telah anda buat diawal. Lakukan evaluasi seminggu sekali, sebulan sekali, per triwulan dan setahun sekali. Hal in penting untuk mengukur perkembangan kepemimpinan dalam diri anda, sesuai dengan karakter dan rencana sasaran anda.

Dalam melakukan manajemen perhatikan kondisi eksternal yang berkembang. Karena manajemen merupakan seni sekaligus ilmu, yang dipandang secara sistematis namun juga dinamis. Perlakukan pengembangan diri anda sebagai organisme yang tersu berkembang dengan menggunakan prinsip manajemen.

Analisis SWOT bagi seorang pemimpin.
Analisis SWOT merupakan analisis kondisi/ situasi yang dikembangkan oleh Albert Humprey pada tahun 1960-an dalam penelitiannya di Stanford Institute Research, California. Alat analisis ini membantu untuk melihat secara menyeluruh kondisi organisasi, lembaga maupun individual. SWOT merupakan singkatan dari Streght, Weakness, Opportunity, Threats (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman).

Dalam Analisis SWOT terhadap pengembangan diri untuk menjadi pemimpin, maka perlu dilihat pertama kali adalah identifikasi faktor internal dan eksternal individu. Identifikasi yang merupakan faktor internal adalah kondisi kekuatan dan kelemahan dalam diri. Kondisi internal seperti psikologi, karakter, kebiasaan, dan paradigma merupakan faktor internal yang harus dianalisis secara menyeluruh. Setelah itu lakukan identifikasi faktor eksternal adalah kondisi peluang dan ancaman. Kondisi eksternal merupakan hal-hal yang berada di luar diri, dan memungkinkan memberi pengaruh kepada individu, misalnya keluarga, pertemanan, jaringan kerja, keuangan, dan lainnya. Lakukan identifikasi dengan cara melakukan refleksi terhadap diri, bertanya pada teman atau keluarga dan hal lainnya yang dapat membuat anda memahami kondisi anda. Selain itu urutkan dari kondisi yang sangat anda kenali sebagai diri anda, dan kondisi yang berdasarkan pendapat orang lain. Urutan tertinggi adalah kondisi yang benar-benar anda kenali sebagai diri anda.

Setelah melakukan identifikasi kondisi internal dan ekternal, maka lakukan analisis strategi yang tepat untuk anda lakukan dalam mengembangkan diri untuk mencapat tujuan dan sasaran hidup anda. Ada beberapa strategi dalam SWOT, yakni strategi kekuatan-peluang (agresif). Pada strategi ini ada dapat memperhitungkan kekuatan internal anda untuk menangkap peluang disekitar yang menunjang pengembangan diri anda. Buatlah aktivitas yang mampu mendorong anda lebih tinggi dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup anda; Strategi berikutnya adalah kekuatan-ancaman (diferensiasi). Pada strategi ini anda diminta untuk melakukan aktivitas pengembangan diri yang berbeda dengan orang lain. Kreatifitas dan inovasi aktivitas akan membuat anda memiliki pola kepemimpinan yang berbeda dengan orang lain, dan membuat anda lebih berkarakter; Strategi berikutnya adalah Kelemahan-Peluang (Putar balik). Pada strategi ini, anda diminta merencanakan aktivitas yang mengatasi kekurangan anda. Jangan terburu-buru mengejar peluang, karena anda akan banyak dihambat oleh kekurangan anda. Jadi buatlah beberapa aktivitas untuk mengatasi kelemahan anda, setelah itu baru ambil peluang yang ada; Strategi terakhir adalah kelemahan-ancaman (bertahan). Pada strategi ini rumuskan aktivitas yang lebih fokus pada pengembagan diri anda. Ubah paradigma dan aktivitas anda secara total sehingga mampu membentuk pribadi yang memiliki kekuatan.

Hasil dari rumusan strategi aktivitas dimasukan ke dalam perencanaan manajemen, dan selanjutnya dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan diri. Mengembangkan diri dengan manajemen, serta memperhatikan kondisi diri, mampu membuat anda berlatih menjadi pribadi yang bertanggungjawab. Memang hal ini tidak mudah dilakukan, karena terkesan terlalu mekanistik. Namun bila dilakukan dengan intuisi dan estetis, maka manajemen diri mampu membentuk manusia yang visioner, bertanggungjawab, dan kreatif.

Manajemen dan analisis SWOT bagi diri individu merupakan salah satu teknik dalam menggunakan tools organisasi pada manusia secara individual. Karena pada dasarnya manusia secara individual merupakan organisasi yang perlu dikendalikan dan memiliki sasaran di masa depan.

Daftar Pustaka

  • · Grinder, A. 1978. Adolescence. New York: John Willey & Sons.
  • · Atmosudirjo, Prajudi. 1982. Administrasi dan Manajemen Umum. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  • · Terry, George R. 2005. Principles of Management. New York: Alexander Hamilton Institute
  • · Humphrey, Albert. 2005. SWOT Analysis for Management Consulting. SR1 Alumni Newsletter (SRI International).

(Materi ini disusun dan dibawakan oleh Ricky Arnold Nggili, dalam LDKM Fakultas Sains & Matematika UKSW, Sabtu 18 Mei 2024, pukul 09.40 WIB – 11.40 WIB, di Gedung E126 UKSW. Serta dalam LDKM Fakultas Teologi UKSW, Sabtu, 25 Mei 2024, pukul 10.00 WIB – 11.30 WIB di Auditorium Fakultas Teologi)

Link terkait:
0

Posting Komentar